Dari Mana Facebook Mendapatkan Uang?
Sebagian netizen mungkin bertanya-tanya, “Dari mana Facebook mendapatkan uang? Bagaimana mungkin ia menjadi perusahaan dengan laba bersih 29,15 miliar USD per tahun?” Padahal mungkin kebanyakan netizen tidak mengeluarkan uang ketika menggunakan Facebook. Nah, ini yang akan kita bahas.
Meta Platforms Inc., perusahaan yang menaungi Facebook, menghasilkan uang dengan menjual ruang iklan di Facebook dan berbagai platform media sosial miliknya yang lain. Platform media sosial yang dimiliki oleh Meta Platforms adalah situs jejaring sosial Facebook, aplikasi berbagi foto dan video Instagram, dan aplikasi perpesanan Facebook Messenger dan WhatsApp.
Jadi, mereka mendapatkan uang utamanya dari menjual ruang iklan, yang disebut dengan Facebook Ads. Para pengiklan membayar ke Facebook dan Anda sebagai pengguna adalah penikmat atau sasaran dari iklan. Saya yakin Anda pasti pernah melihat beberapa iklan produk yang muncul di beranda Facebook Anda. Sampai sekarang diperkirakan ada sekitar 2,85 miliar pengguna Facebook di seluruh dunia, yang menjadi sasaran iklan. Tentu ini lahan usaha yang sangat menjanjikan, bukan?
Canggihnya Facebook Ads
Salah satu keunggulan dari Facebook Ads adalah bahwa ia dapat melakukan tracking terhadap perilaku para pengguna yang ada di Facebook. Facebook Ads merekam interaksi pengguna pada iklan dan juga semua atau sebagian aktivitas perilaku pengguna di internet. Hal ini sempat menjadi kontroversi terkait dengan masalah privasi data.
Walhasil, dengan kemampuan tersebut, Facebook Ads dapat menyajikan iklan yang benar-benar sesuai dengan minat (interest) dari masing-masing pengguna. Anda pernah browsing suatu produk di marketplace lalu tiba-tiba iklan-iklan yang terkait produk tersebut berseliweran di beranda Facebook, bukan? Ya, karena Facebook merekam perilaku anda di internet.
Facebook Ads juga menyajikan data seperti performa iklan, traffic, hingga daftar audiens kepada para pengiklan. Dari data tersebut, para pengiklan bisa mengevaluasi dan mengimprovisasi iklan, serta merumuskan langkah marketing yang akan dilakukan selanjutnya.
Berapa biaya beriklan di Facebook Ads?
Beriklan di Facebook Ads sebenarnya cukup murah dan terjangkau. Mulai dari Rp10.000,- produk Anda muncul sebagai iklan di Facebook. Facebook sebenarnya tidak membatasi biaya untuk beriklan. Pengiklan diminta untuk membuat anggaran (budget) semisal $1000 USD sepekan atau bahkan hanya $5 USD sepekan pun boleh. Bahkan Anda habiskan $1000 USD untuk 1 hari pun boleh. Kemudian, Facebook akan memaksimalkan iklan sesuai dengan budget dan tujuan serta target audiens yang ingin dicapai.
Misal Anda beriklan Rp10.000,- untuk 1 hari, bisa jadi iklan Anda hanya bisa terlihat oleh 100 orang saja di hari itu. Jika Anda tentukan budget Rp1.000.000,- untuk 10 hari, Facebook akan menyesuaikan agar iklan anda bisa dilihat oleh 1000 orang per hari selama 10 hari, misalnya. Efektivitas dan keberhasilan iklan yang dipasang di Facebook dipengaruhi oleh banyak hal seperti: budgeting yang tepat, penentuan target yang sesuai, copywriting, dll. Ingat, Facebook hanya menyediakan ruang iklan. Andalah sebagai pengiklan yang membuatnya optimal atau tidak.
Bisa jadi Anda menghabiskan jutaan rupiah untuk beriklan di Facebook Ads, tetapi hasilnya tidak sesuai dengan harapan karena kurang memperhatikan hal-hal di atas. Bagi yang beriklan di Facebook, diharapkan mempelajari strategi dalam Facebook Marketing terlebih dahulu.
Adakah sumber uang lain bagi Facebook?
Tentu ada. Meta Platforms juga mendapatkan pundi-pundi dollar dari produknya yang bernama Oculus. Oculus adalah platform yang memungkinkan pengguna untuk terhubung melalui produk realitas virtual. Sejauh ini ada Oculus Rift yang sudah dilepas ke pasaran dan ada pula Oculus Quest yang masih dikembangkan. Oculus Rift sendiri dibanderol dengan harga sekitar $300 USD.
Meta Platforms memang mulai meningkatkan fokus pada produk dan layanan augmented dan virtual reality sebagai bagian dari rencananya untuk membangun Metaverse.
Ini sedikit sharing seputar dari mana penghasilan Facebook. Kita bisa berdiskusi lebih lanjut masalah ini di kolom komentar.
Software Engineer di Rendact.com, alumni S1 Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada. Alumni dan pengajar Ma’had Al Ilmi Yogyakarta.
One Comment