Perguruan Tinggi Negeri Tertua Di Indonesia
Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada tahun 2021, terdapat sekitar 4.521 perguruan tinggi di Indonesia. Dari jumlah tersebut, sekitar 3.097 di antaranya adalah perguruan tinggi swasta, dan sisanya adalah perguruan tinggi negeri. Namun tahukah Anda perguruan tinggi negeri tertua di Indonesia? Ya, dia adalah Universitas Gadjah Mada (UGM).
Universitas Gadjah Mada (UGM) didirikan pada tanggal 19 Desember 1949 di Yogyakarta. Saat ini, UGM merupakan salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara, dan menawarkan berbagai program studi di berbagai disiplin ilmu. Selain UGM, terdapat juga Universitas Indonesia (UI) yang didirikan pada tahun 1849 sebagai sekolah keguruan Hindia Belanda dan kemudian berkembang menjadi universitas pada tahun 1950.
Rektor pertama Universitas Gadjah Mada (UGM) adalah Prof. Dr. Moh. Yamin, seorang tokoh nasional yang juga dikenal sebagai salah satu perumus dan penanda tangan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Beliau menjabat sebagai Rektor UGM dari tahun 1949 hingga 1951. Sebagai rektor pertama, Prof. Moh. Yamin berperan penting dalam membangun dan mengembangkan UGM menjadi salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara.
Jurusan pertama yang dibuka saat Universitas Gadjah Mada (UGM) didirikan adalah Fakultas Kedokteran. Fakultas Kedokteran UGM dibuka pada tanggal 5 Maret 1951, dua tahun setelah didirikannya UGM. Saat ini, Fakultas Kedokteran UGM merupakan salah satu fakultas terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara, yang menawarkan berbagai program studi di bidang kedokteran, kesehatan masyarakat, dan ilmu kedokteran lainnya.
Saat Universitas Gadjah Mada (UGM) didirikan pada tahun 1949, terdapat empat fakultas yang dibuka, yaitu:
- Fakultas Hukum
- Fakultas Kedokteran
- Fakultas Sastra
- Fakultas Ilmu Pasti dan Alam
Luas area Universitas Gadjah Mada (UGM) ketika pertama kali dibuka pada tahun 1949 adalah sekitar 80 hektar. Kampus UGM terletak di daerah Bulaksumur, Yogyakarta, dan saat itu terdiri dari beberapa gedung perkuliahan dan fasilitas pendukung lainnya, seperti perpustakaan, laboratorium, dan asrama mahasiswa. Seiring dengan perkembangan UGM sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, kini luas area kampus UGM telah bertambah menjadi sekitar 360 hektar.
Jumlah mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) ketika pertama kali dibuka pada tahun 1949 adalah sekitar 200 mahasiswa. Mahasiswa tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan terdiri dari laki-laki dan perempuan yang terpilih melalui seleksi ketat. Saat itu, UGM hanya memiliki empat fakultas atau jurusan, yaitu Fakultas Hukum, Fakultas Kedokteran, Fakultas Sastra, dan Fakultas Ilmu Pasti dan Alam. Seiring dengan perkembangan UGM dan peningkatan kualitas pendidikan yang ditawarkan, jumlah mahasiswa UGM terus bertambah hingga mencapai ribuan mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia maupun dari luar negeri. Saat ini, UGM memiliki sekitar 56.000 mahasiswa yang terdaftar di berbagai program studi yang tersedia.
Semoga UGM terus memberi manfaat kepada bangsa dan negara dan terus menelurkan para akademisi yang memajukan bangsa dan negara.
Yulian Purnama (Alumni UGM)
Software Engineer di Rendact.com, alumni S1 Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada. Alumni dan pengajar Ma’had Al Ilmi Yogyakarta.