Menganalisa Penyebab Turunnya Nilai Cryptocurrency

Cryptocurrency adalah bentuk mata uang digital yang telah mencuri perhatian dunia dalam beberapa tahun terakhir. Bitcoin mencapai harga tertingginya pada November 2021, yaitu 1 miliar rupiah per 1 Bitcoin. Namun di tahun-tahun setelah, pasar cryptocurrency telah mengalami fluktuasi ekstrem. Koin seperti Bitcoin, Ethereum, dan banyak lainnya mengalami penurunan harga yang drastis hingga membuat banyak pemilik koin mengalami kerugian besar. Tentu saja sampai saat ini masing-masing koin cryptocurrency mengalami naik-turun harga. Namun jika dibandingkan dengan masa jayanya di tahun 2020 dan 2021, nilai cryptocurrency sudah sangat jauh di bawah. Kira-kira apa penyebabnya?

1. Volatilitas Alami

Salah satu karakteristik utama cryptocurrency adalah volatilitasnya yang tinggi. Nilai tukar cryptocurrency dapat berfluktuasi secara dramatis dalam waktu singkat. Faktor ini, yang juga disebut sebagai volatilitas pasar, menyebabkan ketidakpastian di antara investor dan pedagang. Volatilitas ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan dalam sentimen pasar, berita dan peristiwa eksternal, serta spekulasi.

Masih ingat turunnya nilai Bitcoin di tahun 2021? Sebagian ahli mengaitkannya dengan cuitan dari seorang Elon Musk di Twitter yang mengatakan bahwa teknologi cryptocurrency tidak ramah lingkungan. Ya, sesederhana itu. Karena sebuah cuitan, nilai jual Bitcoin dan koin-koin yang lain langsung runtuh seketika.

Pada dasarnya, kecenderungan cryptocurrency untuk naik dan turun dengan cepat adalah alasan utama di balik penurunan harga yang sering terjadi. Meskipun volatilitas ini sebenarnya memberikan peluang besar bagi trader yang mahir, namun juga bisa sangat mengganggu bagi mereka yang mencari stabilitas.

2. Regulasi Pemerintah dan Fatwa Ulama Islam

Ketidakpastian regulasi adalah faktor penting lainnya yang mempengaruhi harga cryptocurrency. Pemerintah di seluruh dunia telah mencoba menyesuaikan diri dengan perkembangan cryptocurrency, yang pada gilirannya mempengaruhi harga. Beberapa negara telah mengadopsi pendekatan yang sangat ketat terhadap mata uang digital, sementara yang lain lebih terbuka terhadapnya.

Misalnya, China secara tegas melarang perdagangan cryptocurrency dan kegiatan terkait di negaranya, yang langsung berdampak pada harga Bitcoin dan koin-koin lainnya. Sebaliknya, beberapa negara seperti El Salvador telah menerima Bitcoin sebagai mata uang sah, yang juga memengaruhi pasar.

Ditambah lagi dengan fatwa dari sebagian majelis-majelis fatwa di beberapa negara yang memfatwakan haramnya berjual-beli cryptocurrency, karena dianggap sebagai transaksi gharar (yang mengandung ketidakjelasan). Tentunya sedikit-banyak fatwa sebagian ulama membuat pemegang koin melepas koin mereka dan berhenti melakukan aktivitas trading, sehingga pada akhirnya membuat harga koin cryptocurrency pun semakin menurun.

3. Pasar yang Kelebihan Pasokan

Penambangan cryptocurrency adalah proses penting dalam penciptaan aset digital seperti Bitcoin. Namun, penambangan tersebut menghasilkan pasokan cryptocurrency yang semakin bertambah. Ketika pasokan semakin banyak, sementara permintaan tetap relatif stabil, harga cenderung turun. Hal ini sangat kentara dalam Bitcoin, yang memiliki batasan pasokan maksimum sebanyak 21 juta koin. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak koin tersebut ditambang, dan hal ini bisa memengaruhi harga.

4. Siklus Pasar dan Psikologi Investor

Cryptocurrency, seperti aset lainnya, mengikuti siklus pasar yang dapat dilihat dari sejarahnya. Pasar cryptocurrency telah mengalami siklus kenaikan harga yang kuat dan siklus penurunan harga yang mendalam. Keadaan ini sering kali dipengaruhi oleh siklus emosi investor. Pada puncak pasar, optimisme dan euforia mendominasi, dan banyak investor membeli saat harga tinggi. Ini sering kali diikuti oleh fase kepanikan ketika harga turun, yang memicu penjualan besar-besaran.

Pada dasarnya, fenomena psikologis ini dapat memicu spiral penurunan harga yang berlanjut. Terkadang, investor panik dan menjual aset mereka dengan kerugian, menyebabkan penurunan harga lebih lanjut.

5. Keamanan dan Penipuan

Keamanan adalah isu kritis dalam ekosistem cryptocurrency. Penipuan dan pelanggaran keamanan dapat memengaruhi kepercayaan investor dan mengakibatkan penurunan harga. Serangan siber, peretasan bursa, proyek DeFi palsu yang gagal dan proyek cryptocurrency palsu adalah contoh-contoh permasalahan yang dapat mempengaruhi pasar secara negatif.

Orang awam yang tidak paham cara kerja cryptocurrency diajak untuk berinvestasi oleh para broker cryptocurrency. Para investor mengumpulkan uang mereka di tangan para broker yang konon akan menginvestasikan dana tersebut pada koin-koin yang potensial. Namun ternyata para broker ini hanyalah para scammer yang mengambil uang para investor, dan tidak benar-benar melakukan investasi.

Adanya kasus-kasus seperti ini membuat pandangan para pelaku pasar bertambah negatif terhadap  cryptocurrency.

6. Ekspektasi yang Tidak Terpenuhi

Cryptocurrency sering kali dikaitkan dengan ekspektasi besar terkait teknologi baru dan inovasi. Namun, ada kalanya harapan ini tidak terpenuhi dengan cepat atau sesuai yang diharapkan. Ketika proyek-proyek yang dianggap memiliki potensi besar tidak memenuhi ekspektasi, hal ini dapat menyebabkan kekecewaan investor dan menggerakkan penurunan harga.

7. Peristiwa Dunia dan Geopolitik

Peristiwa dunia dan gejolak geopolitik juga dapat memengaruhi harga cryptocurrency. Misalnya, konflik internasional, bencana alam, krisis ekonomi, dan perubahan kebijakan pemerintah dapat memicu ketidakpastian dan merusak kepercayaan investor, yang selanjutnya mempengaruhi harga.

Kesimpulan

Penurunan nilai cryptocurrency sebenarnya adalah fenomena alamiah dalam pasar yang penuh tantangan dan volatilitas. Dalam setiap bentuk investasi pasti akan selalu terdapat risiko di sana. Dan investasi dalam cryptocurrency tentu saja memerlukan pemahaman yang mendalam tentang risiko yang terlibat dan, sebelum memutuskan untuk berinvestasi, selalu bijak untuk berkonsultasi dengan profesional keuangan yang berpengalaman. Seiring berjalannya waktu, pasar cryptocurrency masih akan mengalami perubahan, dan mari kita lihat bersama bagaimana arah pasar cryptocurrency ke depan.

Penulis:

Yulian Purnama S.Kom.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *