PERANG TERHADAP PLAGIARISME SEBAGAI BENTUK DUKUNGAN TERHADAP PROGRAM REVOLUSI MENTAL PEMERINTAH: Plagiarisme Dalam Disertasi Doktoral Dr Abdul Azis UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (Bagian 2)
Catatan Terhadap Disertasi Doktor UIN Abdul Aziz (Bagian 2):
Novelty (Kebaruan) Disertasi
Sulit menjustifikasi tema ini memiliki novelty atau kebaruan. Karena topik yang diangkat bukan hanya tidak memiliki landasan dan referensi yang kredibel, tapi melawan fundamental yang menjadi dasar satu keilmuan, dalam hal ini ilmu Islam.
Gambarannya seperti dalam ilmu fisika dasar, kita memiliki hukum gravitasi, hukum newton 1, 2, dan 3. Hukum-hukum Newton sudah diverifikasi dengan eksperimen dan pengamatan selama lebih dari 200 tahun, dan hukum-hukum ini adalah pendekatan yang sangat baik untuk perhitungan dalam skala dan kecepatan yang dialami oleh manusia sehari-hari. Hukum gerak Newton dan hukum gravitasi umum dan kalkulus (untuk pertama kalinya), dapat memfasilitasi penjelasan kuantitatif tentang berbagai fenomena-fenomena fisis. Jika kita mengatakan bahwa ada hal-hal di mana hukum Newton bisa jadi tidak berlaku, tentunya butuh pembuktian dan bukti sahih untuk menjungkalkan hukum Newton, yang dalam hal ini akan rentan dengan tertawaan orang-orang fisika.
Sedangkan yang dilakukan penulis, mencoba menjungkalkan hal-hal fundamental dalam ilmu Islam yang sudah dipegang 1400 tahun. Penulis gagal membawakan bukti dan referensi selain kutipan pandangan netizen dan tokoh-tokoh yang levelnya mungkin tidak lebih tinggi dari penulis sendiri dalam keilmuan.
Penulis tidak bisa membawakan bukti sebagaimana Roberto Carlos mampu menunjukkan dengan tendangan pisangnya bahwa analisis dengan hukum Newton tidak cukup menjelaskan fenomena tersebut. Ternyata “hukum gerak lurus beraturan” bisa tidak berlaku. Tapi pembuktian empiris versi Carlos ini didapatkan setelah melalui usaha dan latihan yang luar biasa keras, hasil tempaan tendangan kaki bertahun-tahun. Sedangkan usaha Doktor Abdul Aziz tidaklah setara dengan usaha luar biasa Carlos, yang akan ditunjukkan oleh tulisan berseri ini.
Hasil scan oleh Plagiarism Checker X menunjukkan bahwa ternyata plagiasi dalam disertasi tersebut mencapai 24%. Penulis banyak copy-paste tulisan-tulisan di internet, baik dari blogspot, youtube, wordpress, bahkan facebook. Tak jarang penulis memasukkan ucapan-ucapan netizen dalam disertasi ilmiahnya, lalu kadang mengkritik pandangan mereka yang tentu bukan pada tempatnya dituangkan dalam disertasi.
**
Disusun oleh: tim KIPMI
One Comment