Mengenal Internet of Things (IoT)

IoT sebenarnya adalah istilah yang mendeskripsikan penggunaan perangkat yang terdiri dari sensor, perangkat lunak, dan teknologi lainnya yang terhubung dengan internet. Sehingga perangkat-perangkat tersebut bisa saling bertukar data dan terhubung dengan sistem lain melalui internet. Idenya adalah menjadikan semua benda-benda di sekeliling kita mengalirkan data yang bermanfaat ke internet. Sehingga dinamakan “Internet of Things” (menginternetkan segala sesuatu).

Sejarah IoT

Konsep mengenai perangkat pintar (smart devices) yang dihubungkan melalui internet telah didiskusikan pada awal tahun 1982. Di tahun itu, mesin Coca-Cola otomatis yang dibuat oleh Universitas Carnegie Mellon di Pennsylvania, Amerika Serikat menjadi alat pertama yang terhubung dengan ARPANET, cikal bakal internet. Alat ini dapat melaporkan apakah minuman yang baru dimuat dingin atau tidak.

Istilah “Internet of Things” itu sendiri pertama kali muncul dalam pidato Peter T. Lewis di depan Kongres Black Caucus Foundation ke-15 di Washington D.C, yang kemudian diterbitkan pada September 1985. Menurut Lewis, “Internet of Things, atau IoT, adalah mengintegrasi manusia, sistem, dan teknologi dengan perangkat dan sensor yang dapat dihubungkan dan dapat dipantau dari jarak jauh, dapat dimanipulasi, dan dievaluasi”.

Istilah “Internet of Things” baru benar-benar dikenal secara populer sejak digunakan oleh Kevin Ashton dari perusahaan Procter & Gamble, pada tahun 1999. Meskipun Kevin Ashton sendiri lebih suka dengan ungkapan “Internet for Things“. Dan pada saat itu, ia melihat bahwa teknologi RFID memiliki peran penting untuk IoT, karena membuat komputer dapat mengelola hampir segala hal.

Sedangkan perusahaan Cisco Systems memperkirakan bahwa IoT “lahir” antara tahun 2008 dan 2009, dimana terjadi peningkatan yang signifikan antara jumlah orang yang menggunakan IoT dengan perangkat yang dikendalikannya, dari indeks 0,08 menjadi 1,84.

Apakah IoT itu penting?

Selama beberapa tahun terakhir, IoT gencar digunakan oleh para praktisi IT dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga user bisa mendapatkan data dan mengoneksikan benda sehari-hari seperti peralatan dapur, CCTV, mobil, termostat, dan lain-lain ke internet. Dan ini semua bisa dilakukan dengan biaya yang relatif rendah dan teknologi yang sederhana, namun memberi manfaat yang banyak.

Juga, di dunia modern yang semuanya saling terhubung ini, sistem digital dapat merekam, memantau, dan menyesuaikan setiap interaksi antara berbagai macam hal. Kemudian data menjadi kebutuhan “primer” untuk menunjang kelangsungan aktivitas manusia dan juga untuk mengambil berbagai keputusan-keputusan dalam kehidupan manusia. Keterhubungan dan pengumpulan data ini bisa terwujud dengan IoT. Sehingga IoT cukup memiliki peran penting di masa sekarang.

Komponen-komponen pendukung IoT

Secara garis besar, IoT terdiri dari 3 komponen pendukung:

1. Artificial intelligence (kecerdasan buatan)

Artificial intelligence adalah program pintar yang dapat “berpikir” seperti manusia yang dapat menerima input data dan memberikan output yang tepat sesuai dengan tujuannya. Contohnya IoT yang diterapkan perangkat pendeteksi pelanggaran lalu lintas, ia memiliki program yang bisa membedakan mana pengguna jalan yang melakukan pelanggaran dan mana yang tidak. Program ini menerima input berupa kecepatan kendaraan, posisi lampu lalulintas, citra pengguna jalan dan lainnya. Lalu mengeluarkan output berupa rekaman pelanggaran atau laporan kepada pihak kepolisian bahwa telah terjadi pelanggaran.

2. Sensor

Sensor adalah perangkat keras yang mengubah data fisik menjadi data digital agar kemudian data digital tersebut dapat diproses oleh aplikasi yang memiliki AI. Contoh sensor adalah sensor pendeteksi suhu, sensor pendeteksi gerakan, sensor pendeteksi cahaya, sensor pendeteksi kecepatan dan semisalnya.

3. Konektivitas

Perbedaan IoT dengan perangkat pintar biasa adalah keterhubungan antar perangkat atau antara perangkat dengan sistem. Maka dibutuhkan adanya konektivitas. Sehingga antara perangkat-perangkat yang ada saling bisa bertukar data atau mengirim serta menerima data ke dan dari sistem.

Beberapa contoh penerapan IoT

Internet of Things saat ini sudah digunakan di berbagai bidang. Mulai dari tata kota, pertanian, pertambangan, pendidikan, lingkungan, bahkan di dunia hiburan.

Berikut ini adalah contoh model sederhana dari penggunakan IoT dalam lampu lalu lintas.

Dengen penerapan IoT, lampu lalu lintas dapat dikendalikan dari jarak jauh dan sistem juga menerima data-data seputar kondisi lalu lintas, kepadatan, serta cuaca.

Berikut ini contoh penerapan IoT dalam pertanian atau perkebunan. IoT di sini digunakan untuk memantau kelembaban tanah, suhu dan tekanan udara.

Misalnya pengguna dapat memantau secara berkala kadar kelembaban tanah setiap saat, untuk kemudian mengambil langkah-langkah yang dibutuhkan jika kelembaban kurang atau terlalu tinggi.

Di bawah ini adalah contoh device untuk early warning system (sistem peringatan dini) untuk musibah banjir yang menerapkan IoT.

Jika air mencapai level tertentu pada bak, sensor akan mengirim sinyal peringatan kepada sistem, agar pengguna dapat melakukan langkah-langkah antisipasi musibah banjir.

Kesimpulan

Penggunaan IoT memudahkan manusia untuk mengumpulkan data dari kejadian-kejadian sehari-hari untuk kemudian memanfaatkan data-data tersebut untuk memberikan kebermanfaatan yang besar bagi kehidupan manusia.



Yulian Purnama S.Kom.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *