Mengenal Kitab Tsalaatsatul Ushuul

Kandungan Kitab Tsalaatsatul Ushuul

Kitab Tsalaatsatul ushuul adalah kitab yang ringkas namun mencakup pembahasan penting dalam masalah tauhid rububiyyah, tauhid uluhiyyah, al-wala’ wal bara’ dan masalah-masalah yang berkaitan dengan ilmu tauhid. Sebagaimana kita ketahui, ilmu tauhid adalah ilmu yang paling mulia dan paling tinggi kedudukannya dalam agama Islam. Kitab ini ditulis oleh Syaikh Al-Mujaddid Muhammad bin ‘Abdul Wahhab bin Sulaiman bin ‘Ali (1115 H – 1206 H) rahimahullahu ta’ala dengan gaya bahasa yang mudah dipahami oleh setiap pembaca. Oleh karena itu, kaum muslimin pun banyak menghafal dan mengajarkan kitab ini. Apalagi  kitab ini ditulis oleh seorang ulama besar kaum muslimin, yang berjalan di atas manhaj salafusshalih, mengajak kepada tauhid dan membersihkan Islam dari bidah, khurafat dan hal-hal yang dapat mengotori kemurniannya.

Pentingnya Belajar Kitab Tsalaatsatul Ushuul

Para ulama menaruh perhatian yang besar terhadap kitab ini. Mereka pun mengajarkannya dan tidak sedikit pula yang menyusun syarah (penjelasan) kitab tersebut sehingga kaum muslimin dapat mengambil pelajaran-pelajaran penting dengan mudah.

Kitab ini merupakan awal bagi seorang penuntut ilmu yang ingin memulai perjalanan menuntut ilmu syar’i. Mengapa demikian? Karena tahapan yang harus dilalui dalam menuntut ilmu syar’i adalah dengan mulai mempelajari kitab-kitab dasar yang ringkas terlebih dahulu sebelum meningkat ke tingkatan kitab di atasnya. Kitab yang ringkas merupakan jalan untuk memahami kitab-kitab besar yang membahas permasalahan aqidah secara panjang lebar. Tidak mungkin kita dapat memahami kitab-kitab besar tersebut kecuali setelah memahami terlebih dahulu kitab-kitab yang ringkas.

Perhatikan firman Allah berikut ini,

وَلَكِنْ كُونُوا رَبَّانِيِّينَ بِمَا كُنْتُمْ تُعَلِّمُونَ الْكِتَابَ وَبِمَا كُنْتُمْ تَدْرُسُونَ

“Akan tetapi (Dia berkata),’Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al-Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.”

(QS. Ali Imran [3]: 78)

Dalam ayat di atas, para ulama menjelaskan bahwa sesungguhnya ulama rabbani adalah orang-orang yang mempelajari masalah-masalah ringkas dan ringan terlebih dahulu, sebelum mempelajari masalah-masalah rumit dan kompleks. Mereka melatih dirinya dan murid-muridnya untuk memulai mempelajari masalah ringan sebelum mempelajari masalah rumit. Setiap masalah dimulai dari asas dan pokok. Setelah itu berkembang menjadi yang lebih kompleks. Adapun orang-orang yang mempelajari ilmu mulai dari masalah rumit dan kompleks, dia akan merasa lelah. Dia juga tidak akan memperoleh apa-apa. Berbeda dengan orang-orang yang belajar dari dasar, dengan izin Allah dia akan berhasil meraih ilmu.

Oleh karena itu, kitab ini termasuk dalam kitab yang menjadi acuan dalam pelajaran tauhid dasar di berbagai sekolah atau pondok pesantren. Semoga Allah taala memudahkan kita untuk mempelajari dan mengamalkan kandungan kitab ini. Dan semoga Allah taala memberikan pahala kebaikan yang besar kepada Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab rahimahullahu ta’ala dan juga bagi siapa saja yang turut serta dalam menyebarkan dan mengajarkan kitab ini.

***

Selesai disusun ba’da ashar, Rotterdam NL, 19 Jumadil akhir 1438


Penulis: M. Saifudin Hakim

Referensi:

Syarh Tsalaatsatul Ushuul, karya Syaikh Dr. Shalih Fauzan bin ‘Abdillah Al-Fauzan hafidzahullah, cet. Daar Imam Ahmad, th. 1427 H.

Hushuulul Ma’muul bi Syarhi Tsalaatsatil Ushuul, karya Syaikh ‘Abdullah bin Shalih Al-Fauzan hafidzahullah, cet. Maktabah Ar-Rusyd, th. 1430 H.

 

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *